Otomotifnet.com – Mengikuti ajang balap dengan regulasi yang agak bebas, tentu sangat mengasyikan.
Artinya, bisa menggunakan pacuan apapun asal sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
Seperti Musa Arjianshah yang memilih pacuan BRP Can-Am Maverick X3 untuk berlaga di ajang speed off-road.
"Pertama belajar balap pakai Polaris UTV. Tapi setelah satu tahun, kayaknya kurang kencang dan kurang puas. Akhirnya saya pilih ini, tapi beli bekas juga," sebut Arji, panggilan akrabnya.
Dengan menggunakan Can-Am ini, mahasiswa perguruan tinggi swasta di Bandung, Jabar ini selalu meraih podium satu.
Baca Juga: Mercedes-Benz G300 Kisahnya Miris, Kondisi Baru Tapi Karatan Hingga Tak Laku
Menurut Arji, dirinya memang sudah sangat mengenal tungganggannya ini.
"Memang Arji pingin sekali pakai yang tubular. Yang ini (Can-Am Maverick, red) sudah bisa dan agak hafal. Tantangan di tubular pasti ada saja," sebutnya.
Ketika pakai Can-Am, performa Arji saja sudah sangat bagus. Mampu masuk ke deretan kejuaraan umum speed off-road yang biasanya diisi mobil-mobil tubular bermesin V8 dengan tenaga besar berkapasitas mesin dan tenaga besar.
Kunci modifikasi yang dilakukan sebenarnya ada di kaki-kaki. Kalau standar, sulit untuk bisa bertarung maksimal.
Jika demikian, berarti ada modifikasi yang dilakukan oleh peracik mobil ini sehingga punya performa yang sangat baik.
KAKI-KAKI
Dalam keadaan standar, mobil ini punya ground clearance 36,5 cm dengan tinggi keseluruhan 166,1 cm. Dengan postur seperti itu, jika dipakai balap, mobil cenderung understeer.
Selain itu efek body roll juga besar, dan bisa mengakibatkan ban belakang terangkat. Ini yang biasanya membuat membuat pengendara dan navigator tidak nyaman.
Untuk mengatasi hal tersebut, upper dan lower arm diganti keluaran S3 Powersport. Pilihan ini bukan karena bahannya yang lebih kuat dan ringan, tapi karena panjangnya sampai 80 inci. Jauh lebih panjang dibanding standarnya yang kira-kira hanya 60 inci.
F. Yosi/Otomotifnet.com
Kaki-kaki melar panjangnya, dari 60 jadi 80 inci
Ukuran yang sama juga dipakai untuk bagian belakang. Sehingga, jika dilihat dari atas, Cam-Am Maverick ini bagian depan dan belakang punya lebar yang sama.
Lebar yang maksimal, percuma kalau suspensi tidak mendukung. Berbeda dibanding komponen lainnya, sokbreker yang terpasang masih standar bawaan pabrik.
Baca Juga: Land Rover Defender 6 Roda, Tampilan Sangar, Interiornya Unik
Meski demikian keluaran Fox 3.0 Podium RC2 dengan travel 24 inci sudah sangat pintar. Mengadopsi model piggyback sokbreker sehingga daya redamnya sudah sangat maksimal.
MESIN
Mesin memang masih tetap 900 cc, tapi sudah mengalami modifikasi. Seperti komponen internal dan turbo sudah diganti dengan performance specification.
Untuk turbo pakai keluaran Evo Supersport stage 7. Yang saat ini terpasang punya performa jauh lebih ganas dibanding standarnya.
Sehingga bisa memberikan boost yang maksimal ketika berlaga. Ini sangat terlihat ketika Arji start dan keluar tikungan. Mudah pria yang senang Harley-Davidson tersebut meninggalkan lawannya.
Sementara itu, untuk komponen jeroan mesin juga tidak main-main. Piston set dipakai keluaran CP Carillo yang memang sudah terbiasa bikin piston performa tinggi.
F. Yosi/Otomotifnet.com
Mesin 3 silinder 900 cc dengan tambahan turbo dan penggantian internal mesin. Tenaga melonjak
Bahan bakar Etanol E85 atau VP Racing C85 yang ditampung dalam tangki bahan bakar disemprot ke ruang bakar lewat injektor keluaran Evo Powersport.
Injektor ini, kapasitas semprotnya lebih banyak dibanding standar. Selain itu, punya material yang juga lebih baik dibanding bawaan mesin.
Untuk mengontrol mesin, mengatur semprotan bahan bakar, menjaga suhu mesin dan performa mesin, 'otaknya' tak bisa lagi pakai yang standar.
Sekaligus untuk memudahkan seting mesin, kolaborasi teknisi Heron dan Ovi Sardjan memilih pakai MoTeC M1 M130. Enaknya, ECU stand alone ini memang sudah plug and play (PnP) untuk Cam-Am Meverick X3 XRS Turbo R.
Baca Juga: Ford Ranger 1974, Tampang Tua tapi Menipu, Mesti Lihat Jeroannya
Secara tenaga, sebenarnya tidak terlalu besar. Hanya sekitar 155-160 dk saja, terukur di roda.
Tapi tengok torsinya, yang mencapai 411 Nm, membuat Arji dan HerKoen, panggilan akrab Hery Koentoyo, selalu mendongak. Masih ditambah dengan bobot mobil yang tak sampai 670 kilogram.
PENERUS DAYA
Ini yang menarik disimak. Seperti kebanyakan motor-motor skutik, mobil asal Amerika ini juga menggunakan transmisi CVT. Artinya, Arji hanya perlu membejek gas saja dalam-dalam, mengatur setir dan melakukan pengereman.
Secara teori memang demikian. Tapi saat sudah lomba dan di lintasan, tak semudah yang disangka.
"Kita ngerem dan ngegas harus benar-benar committ. Tidak bisa asal main gas dan rem saja. Bisa rontok beltnya," jelas pemuda ramah tersebut.
F. Yosi/Otomotifnet.com
Hanya 'rumah' belt saja standar, dalamnya sudah custom
Yang dimaksud adalah, sesaat sebelum masuk tikungan, harus ngerem secara pasti dulu. Ketika di tikungan, atur gas dengan baik.
Tidak bisa sistem 'injak-lepas' layaknya mobil transmisi manual.
Ketika mobil sudah pada arah yang benar, baru bisa injak pedal gas lagi.
CVT-nya sendiri jelas dipilih yang punya performa tinggi. Untuk memberi respon yang baik ketika menerima beban saat akselerasi dan juga deselerasi.
Baca Juga: Toyota Prius Ala Mooneyes, Modifikasi Custom Tema American Style
CVT set dipilih keluaran STM berbahan bilet. Dengan bahan ini selain ringan juga punya kemampuan menerima beban berat.
Sedangkan belt-nya juga pesanan khusus (custom). Saat lomba dalam dua hari, butuh minimal 2 belt custom.
RODA
Dengan tenaga yang sudah besar, tentu harus tersalur sempurna. Lingkar roda harus mendapat traksi maksimal supaya tidak terjadi overspin pada roda.
F. Yosi/Otomotifnet.com
Musa Arjianshah mampu menaklukkan mobil dan menempatkan di jajaran elit pembalap speed offroad
Untuk itu, pelek pilih yang ukuran 15 inci keluaran HD STI beadlock. Berbalut ban Achilles Desert Hawk ukuran 30x19,5 inci. Ini dipercaya mampu memberikan traksi yang maksimal dibanding jika hanya pakai standarnya 14 inci dengan ban 28 inci.
Data Spesifikasi :
Mesin : 900 cc, 3 silinder
HP : 151 hp on wheel
Torsi : 411 Nm
ECU : Motec M1 M130 PnP for Can Am Maverick X3 XRS Turbo R
Piston : CP carillo
Conrod : CP carillo
Camshaft : Evo powersport
Injektor : Evo powersport
Exhaust : Custom
Bahan Bakar : VP racing C85
Engine Blockguard: Custom
CVT : STM
Turbo : Evo Powersport stage 7
Blow off : Tial
Tuner : Heron dan Ovi Sardjan
Arm Atas dan Bawah : S3 powersport 80 inci
Pull Plate : Reflex Beyond
Axle : Reflex Beyond
Radius Rod: Assault
Tie rod : Assault
Ball Joint: LM utv
Diff Locker: Torq Master
Pelek : HD STI beadlock
Ban : Achilles desert hawk 30 x 9.5 x15"
Shock : FOX 3.0 Podium RC2 with 24 inches travel
Rem : OEM
F. Yosi/Otomotifnet.com
2017 Can-am Maverick X Rs Black Red
Source: https://otomotifnet.gridoto.com/read/232204495/can-am-maverick-main-kaki-kaki-belt-custom-sejajar-mobil-mesin-v8?page=all
Komentar
Posting Komentar